Teori Peluang berawal dari masalah perjudian yang dilakukan oleh matematikawan dan fisikawan Italy bernama Girolamo Cardano (1501 - 1576).
A. Kaidah Pencacahan
Jika suatu peristiwa kejadian 1 dapat terjadi dengan n1 cara yang berlainan, Kejadian 2 dapat terjadi dengan n2 cara berlainan, kejadian 3 dapat terjadi dengan n3 cara yang berlainan, dan demikian seterusnya (untuk jumlah yang tidak terbatas) maka seluruh kejadian tersebut dapat terjadi dengan:
n1 x n2 x n3 x ....
B. Notasi Faktorial
- n! = n x (n - 1) x (n - 2) x .. .x 3 x 2 x 1
- n! = n x (n - 1)!
- 1! = 1
- 0! = 1
C. Permutasi
Permutasi (P) adalah suatu susunan yang dapat dibentuk dari suatu kumpulan objek yang diambil sebagian atau seluruhnya dengan memerhatikan urutan. Di mana (AB ≠ BA, ABC ≠ BAC). Adapun rumus dan notasi yang digunakan dalam permutasi adalah:
Banyaknya permutasi n unsur yang diambil dari n unsur adalah nPn = n!
Banyaknya permutasi k unsur yang diambil dari n unsur adalah nPk = n!(n-k)!
Banyaknya permutasi k unsur yang diambil dari n unsur adalah nPk = n!(n-k)!
Permutasi k unsur dengan terdapat a unsur yang sama, b unsur yang sama dan c unsur yang sama adalah: k!a!.b!.c!
Banyaknya permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah: P = (n - 1)!
D. Kombinasi
Kombinasi adalah pola pengambilan yang tidak memperhatikan urutan. Dinotasikan dengan: nCk, nCnk atau urutan:
(AB = BA, ABC = BAC, dan lain-lain).
(AB = BA, ABC = BAC, dan lain-lain).
Banyaknya kombinasi k unsur yang diambil dari n unsur adalah nCk = n!(n-k)!k!
E. Peluang Kejadian
Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing berkesempatan sama untuk muncul. Jika di antara n hasil itu ada k yang merupakan kejadian E maka peluang kejadian E ditulis P(E) adalah:
P(E) = nk
Secara umum:
P(E) = n(E)n(S)
S= Ruang Sampel
E = Kejadian
E ⊂ S
n(S) = Banyak Anggota S
n(E) = Banyak Anggota E
P(E) = Peluang Kejadian E
F. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Misalkan, sebuah percobaan dilakukan n kali dengan keadaan yang sama dan dari n percobaan itu peluang munculnya kejadian E katakan P(E). Maka, frekuensi harapan F(n) kemunculan kejadian E adalah:
F(n) = n P(E)
G. Kejadian Majemuk
Yaitu gabungan dari 2 kejadian atau lebih. Contoh: Suatu kejadian A ∩ B dan A ∩ B.
- Peluang irisan dua kejadian (dan)
Peluang kejadian yang mengandung semua elemen persekutuan kejadian A dan B.
P(A ∩ B) = n(A ∩ B)n(S) - Peluang gabungan dua kejadian (atau)
Peluang kejadian yang mencakup semua titik sampel A dan titik sampel B maupun keduanya.
P(A ∪ B) = n(A ∪ B)n(S)
P(A) ∪ P(B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) - Peluang komplemen suatu kejadian
P(A') merupakan peluang kejadian yang bukan A tidak terjadi.
P(A') = 1 - P(A) - Kejadian saling lepas Jika A ∩ B = Ø maka:
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) = n(A) + n(B)n(S) - Kejadian bersyarat
Peluang terjadinya kejadian A bila kejadian B terjadi, yaitu:
P ( A | B) = P(A ∩ B)P(B) Dengan P(B) > 0 - Kejadian bebas
Kejadian A dan B disebut sating bebas jika P(B ∩ A) = P(B) dan P(A ∩ B) = P(A).
Bila suatu percobaan kejadian A dan B keduanya dapat terjadi sekaligus:
P(A ∩ B) = P(A) P ( A | B)
Bila A dan B saling bebas:
P(A ∩ B) = P(A) P(B)
0 Response to "Peluang"
Post a Comment